Selasa, 15 Desember 2015

OLAH TANAH LIAT DAN PASIR MENJADI RUPIAH



Wardatun Jamilah 

2288142939 
Email: wardajamilah@gmail.com




PENDAHULUAN
Sudah banyak orang yang tahu, Yogyakarta punya sentra pembuatan gerabah di Kasongan dan Jawa Barat terkenal dengan Plered di Purwakarta, sedangkan Lombok juga punya di Banyumelek. Namun siapa sangka, ternyata provinsi Banten juga punya sentra industri gerabah, tepatnya di Desa Bumijaya, kampung dukuh Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Banten merupakan wilayah yang berada di ujung barat pulau Jawa. Kabupaten Serang memiliki kerajinan khas daerah salah satunya adalah Kerajinan Gerabah yang di hasilkan oleh masyarakat Desa Bumi Jaya, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Perekonomian masyarakat secara umum bisa dibilang sedikit maju. Selain bekerja di sektor agraris, masyarakatnya bekerja pula dibidang industri. Banyaknya sawah sangat memungkinkan untuk terus memproduksikan gerabah karena dari sawah bisa diambil tanah liat dan pasirnya. Tanah liat dan pasir memang banyak ditemukan, namun tak banyak orang yang mengetahui bagaimana teknik pembuatan tanah liat dan pasir hingga menjadi kerajinan tangan yang unik bahkan bisa menghasilkan rupiah. Penulis tertarik mengambil usaha kerajinan gerabah karena pembuatannya yang tidak mudah dan dibutuhkan modal yang besar serta kelihaian tangan dan juga usaha kerajinan gerabah yang ada di Banten ini hanya ada satu yaitu di kabupaten serang, sehingga penulis berinisiatif untuk membuat karya tulis ini agar supaya bisa memberikan tambahan wawasan mengenai kerajinan gerabah dan tujuan utamanya yaitu sebagai ajang promosi dan mengajak masyarakat untuk ikut belajar bagaimana cara membuatnya. Oleh karena itu, penulis melakukan kajian mengenai proses pembuatan, pengolahan produk gerabah sehingga nanti bisa menimbulkan inovasi-inovasi baru dari bahan baku tanah liat dan pasir.

PEMBAHASAN
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia. Gerabah merupakan seni kerajinan tangan yang telah melegenda, seni dan pembuatannya pun telah turun temurun, yang pada dahulu kala gerbah digunakan untuk menyimpan beras, garam dan bumbu-bumbuan disamping digunakan untuk tujuan memasak namun seiring berjalan waktu kini gerabah dapat bernilai seni tinggi tergantung kreativitas dan sang pembuat gerabah.
Penulis melakukan studi kasus dan observasi di Desa Bumijaya, Kampung Dukuh, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Narasumber yang penulis wawancarai bernama Ibu Rodihat, Ibu Rodihat sebagai pengusaha turun-temurun dari keluarga dan usaha ini dibangun dengan modal sendiri. Kerajinan gerabah ini sudah dilakukan turun-temurun dari nenek moyang sudah ada sekitar tahun 40/50an, Ibu Rodihat sebagai pengusaha gerabah dibantu oleh beberapa karyawannya. Para pengrajin gerabah ini bisa menghasilkan beratus-ratus gerabah dalam ukuran yang kecil, untuk gerabah ukuran besar bisa menghasilkan 10-20 buah setiap bulannya. Produksi keramik yang dihasilkan di desa Bumi Jaya bermacam macam jenisnya antara lain; kendi, gentong, celengan, padasan (tempayan untuk air sembahyang), pot bunga, pot raksasa dan lain sebagainya. Untuk gerabah ukuran kecil bisa dijual kisaran harga mulai dari Rp.5.000 rupiah dan untuk gerabah ukuran besar dijual dengan harga puluhan juta rupiah. Para pengrajin disini belum mengenal glasir dan corak warna serta pembakaran masih dilakukan secara tradisional. Bentuk barang yang diproduksi tidak mengalami prubahan yang segnifikan dari tahun ke tahun dari segi estetika tidak diperhatikan hingga mutu atau kulitas rendah, tidak menarik konsumen sebagai barang hiasan. Tetapi para pengrajin disini tidak terpengaruh terhadap membanjirnya keramik asing yang datang dari Cina yang bermotif indah dan menawan.
            Di Desa Bumi Jaya, di kenal dari jaman dulu hingga sekarang dengan sebutan sebagai ‘desa gerabah’ karena, karya seninya yang telah melalangbuana hampir ke seluruh pelosok Nusantara dan mancanegara. Tapi sedikit saja orang yang tahu, keramik yang sering dijadikan interior maupun eksterior hotel-hotel kawasan Anyer, Bali, dan beberapa perumahan elite di Jakarta, ternyata keramik yang digunakan adalah hasil karya tangan-tangan terampil Banten. Secara tidak sadar pula, ibu-ibu rumah tangga yang selama ini akrab dengan gerabah dari tanah liat, yang selalu di pakai untuk menyimpan beras atau mendinginkan air, ternyata tidak jauh di buat dari lokasi mereka tinggal.
Bahan tanah liat dan pasir ini biasa diambil dari sawah. Karena di sekitar rumah ibu Rodihat masih banyak sawah. Dalam proses pembuatan gerabah bahan baku yang dibutuhkan adalah tanah liat, pasir dan air, peralatan yang digunakan pun cukup sederhana yaitu kayu untuk membentuk tanah liat dan tungku besar untuk pembakaran gerabah. Bahan dasar untuk membuat Gerabah dari Tanah liat adalah tanah. Proses pertama kita harus memilih tanah yang benar-benar bagus, tidak boleh memilih sembarang tanah. Yang jelas tanah tersebut bukan tanah kapur, karena tanah tersebut tidak bisa diolah menjadi bahan utama.
Lalu proses yang kedua tanah yang sudah dipillih kemudian disiram air dan diamkan selama satu hari satu malam, berfungsi agar tanah tersebut benar-benar lunak untuk mempermudah proses pengolahan dan keesokan harinya tanah harus disisir dengan cangkul untuk mencari batu-batu yang masih ada dalam tanah, proses menyisir tersebut di lakukan sebanyak 3 sampai 5 kali. Proses ketiga tanah yang sudah diolah tersebut  dibentuk bulat seperti bola dan dimasukan kedalam mesin penggilingan tanah agar tanah tersebut benar-benar halus, proses penggilingan tanah dilakuakan sebanyak 3 sampai 5 kali, tanah yang sudah dihaluskan kita bulatkan lagi seperti bola, agar mudah memindahkan tanah tersebut. Proses yang keempat adalah proses pembentukan segala bentuk yang di inginkan. Proses kelima tanah liat yang sudah berbentuk (piring makan) dijemur dibawah terik matahari selama 1 sampai 2 hari, agar tanah tersebut tidak terlalu lunak, berfungsi untuk dihaluskan dan disimpan lagi selama satu malam, proses penjemuran dan penghalusan selama 6 sampai 7 hari agar barang tersebut benar-benar siap untuk di bakar. Proses keenam yaitu proses pembakaran, semua barang yang sudah siap dibakar dimasukan kedalam tukung pembakaran,  tata dengan rapi, barang yang berukuran besar  diletakan paling bawah dan diberi  potongan kayu bakar diatas barang tersebut lalu letakan lagi barang, sampai tersusun rapi dan benar-benar aman, kalau barang tersebut berjumlah banyak ditata dengan ketinggian 1 sampai 2 meter dari mulut tungku pembakaran tersebut, kemudian bagian tepi-tepi yang ketinggian 1 sampai 2 meter tersebut diberi lapisan tanah liat tetapi di campur dengan jerami sampai tidak terlihat barang yang mau kita bakar. Proses ketujuh adalah mulai masukan kayu bakar kedalam mulut tungku dan nyalakan dengan  api dan proses pembakaran tersebut memakan waktu sekitar 10 sampai 12 jam, agar barang tersebut benar-benar matang, kuat dan tahan air.

KESIMPULAN
Gerabah merupakan seni kerajinan tangan yang telah melegenda, seni dan pembuatannya pun telah turun temurun, yang pada dahulu kala gerbah digunakan untuk menyimpan beras, garam dan bumbu-bumbuan disamping digunakan untuk tujuan memasak namun seiring berjalan waktu kini gerabah dapat bernilai seni tinggi tergantung kreativitas dan sang pembuat gerabah. Ibu Rodihat sebagai pengusaha turun-temurun dari keluarga dan usaha ini dibangun dengan modal sendiri. Kerajinan gerabah ini sudah dilakukan turun-temurun dari nenek moyang sudah ada sekitar tahun 40/50an, Ibu Rodihat sebagai pengusaha gerabah dibantu oleh beberapa karyawannya. Di kampung Dukuh setiap orang mampu menghasilkan 10 – 20 gentong sehari, bahan setengah jadi. Produksi keramik yang dihasilkan hampir di setiap rumah didesa Bumi Jaya bermacam macam. Para pengrajin disini belum mengenal glasir dan corak warna serta pembakaran masih dilakukan secara tradisional. Bentuk barang yang diproduksi tidak mengalami prubahan yang segnifikan dari tahun ke tahun dari segi estetika tidak diperhatikan hingga mutu atau kulitas rendah, tidak menarik konsumen sebagai barang hiasan.
Sebagai mahasiswa yang harus mengamalkan tri dharma perguruan tinggin, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian,  harus peka terhadap kondisi yang ada di masyarakat, khususnya daerah sekitar Banten. Melalui penelitian dan pengabdian penulis mencoba mengabdikan dirinya untuk mengkaji kesulitan serta mencari solusi terbaik bagi masyarakat. Oleh karena itu, dalam  project kali ini saya akan mengajukan mengenai pembuatan kerajinan gerabah agar di design semenarik mungkin dengan diberi corak yang banyak warna, agar minat masyarakat kepada gerabah khas Banten ini meningkat. Dengan adanya tindak lanjut pengolahan serta promosi produk diharapkan dapat meningkatkan keeksisan produk-produk khas Banten dan mempromosikan kerajinan tangan masyarakat Banten.


DAFTAR PUSTAKA

KREASI RECYCLE PLASTIK

Elga Rizqi Apriliyanti Putri 
2288142169
Email: elgarizqi.apriliyantiputri@yahoo.com
PENDAHULUAN
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya  menjadi masalah bagi lingkungan.
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.
Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah.
PEMBAHASAN
1.    Dampak Plastik Bagi Bumi
Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT, sehingga kantong plastik sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Keadaan plastik yang seperti ini akan memberikan akibat antara lain:
a.    Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah;
b.    racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing;
c.    PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman, yang akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan;
d.   kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah;
e.    menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah;
f.      kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun;
g.    hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik;
h.    hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya;
i.      ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya
j.       pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

2.    Manfaat Daur Ulang Limbah Plastik
Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan. Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang sumber daya jika diolah dengan benar.
Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan melalui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar.

3.    Pemanfaat Limbah Plastik Sebagai Bahan Kreasi
Pembuatan busana kreasi baru dari limbah kantong kresek dan sedotan seharusnya bernilai ekonomis tinggi. Akan tetapi, proses pembuatnnya yang memerlukan waktu relatif lama terutama dalam pembuatan hiasan bunga plastik dan dompet sedotan sehingga diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi salah satu hambatan terwujudnya hal tersebut. Selain pemasangan pembuatan kelompak bunga yang menggunakan kantong kresek. Pada pembuatan dompet terdapat pula kesulitan, selain ketelitian dan kesabaran dalam menganyam sedotan. Selain itu, bahan baku limbah yang digunakan yang pada hakikatnya merupakan sampah yang tidak dipakai lagi mengharuskan biaya pengolahannya tidak termasuk dalam kisaran yang kecil.

4.    Tempat Produksi
1)      Tempat pengambilan bahan sampah di tempat kiloan yang berada di Baros.
2)      Tempat produksi dilakukan oleh saya sendiri di Pandeglang.

5.    Cara Pembuatan Kreasi Daur Ulang
a.      Kreasi kantong kresek
· Peralatan:
1)      Siapkan kantong kresek tebal warna warni yang besar
2)      Siapkan gunting
3)      Lidi
4)      Jarum pentul
5)      Lilin
6)      Korek api
7)      Solatip hijau
8)      Hiasan daun imitasi
9)      Putik plastik
10)  Vas bunga transparan
11)  Sabun batang warna-warni
· Cara pembuatan:
1)   Lipat kantong kresek sampai membentuk lipatan kecil, lalu gunting setengah lingkaran
2)   Gabungkankan plastik dan susun sesuai ukuran, lalu bakar menggunakan jarum pentol bagian tengah sehingga menyatu antara kelopak yang lainnya dan tempelkan putik plastik.
3)   Sambungkan lidi dengan bunga,  tempelkan daun imitasi ke lidi dan rekatkan menggunakan solatip hijau.
4)   Masukan bunga ke dalam vas, siapkan Vas bunga yang transparan dan beri sabun warna-warna agar kesan bunga tersebut hidup dan wangi.
5)   Dan jadilah bunga kreasi kantong kresek
b.      Kreasi sedotan
· Peralatan:
1)      Siapkan sedotan warna-warni
2)      Hekter
3)      Benang
4)      Jarum
5)      Seleting
6)      Isi hekter
· Cara pembuatan:
1)      Siapkan sedotan warna-warni, lalu sedotan tersebut di anyam dengan rapih dan kuatkan dengan hekter
2)      Dianyam sampai full terbentuk sebuah kreasi sedotan seperti dompet kecil.
3)      Setelah selesai mengayam dan mulai terbentuk, lalu jahit bagian atas agar tertutup oleh seleting. Di jahit dengan rapih.
4)      Jadilah kreasi sedotan

KESIMPULAN
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).
Pembuatan busana kreasi baru dari limbah kantong kresek dan sedotan seharusnya bernilai ekonomis tinggi. Akan tetapi, proses pembuatnnya yang memerlukan waktu relatif lama terutama dalam pembuatan hiasan bunga plastik dan dompet sedotan sehingga diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi salah satu hambatan terwujudnya hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

KEHIDUPAN BATIK KRAKATOA KOTA CILEGON-BANTEN (Sampun waktune ngengge batik pedaleman wong Cilegon)



Lestarina 
2288142264

Email: tarilestarina@gmail.com


 PENDAHULUAN
Hany Seviatry memiliki minat besar terhadap batik karena dirinya masih keturuan Solo, Jawa Tengah. Berbekal minatnya tersebut. Hany Seviatry ini istri dari Helldy Agustian yang asli keturunan Cilegon beliau tertarik mengembangkan batik, sekaligus menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Tepat di hari sabtu, tanggal 22 Februari 2014. Batik Krakatoa Cilegon di lauching bersamaan dengan lomba mencanting wartawan yang bertugas di Cilegon sekaligus memperingati Hari Pers Nasional ke-68 dengan mengambil nama besar Gunung Krakatoa yang terletak di Selat Sunda, dengan hadirnya Batik Krakatoa Cilegon ini beliau berharap dapat digunakan dan menjadi kebanggaan masyarakat Cilegon dan Banten serta Indonesia dan Mancanegara.
Batik Krakatoa Cilegon lahir dari nilai kearifan lokal Cilegon dan Banten hal ini dapat dari motif dan corak yang dibuatnya. Kekuatan inilah yang menjadi dasar Batik Krakatoa Cilegon untuk menciptakan produk-produk khas dengan menonjolkan sisi budaya dan tradisi di wilayah Cilegon dan Banten pada umumnya.


PEMBAHASAN
Dahulu masyarakat Cilegon masih sangat bodoh dan tidak bisa menulis, membaca. Dari sinilah orang-orang diajarkan untuk menulis dan membaca setelah waktu telah berkembang akhirnya masyarakat Cilegon bisa lebih baik dalam proses pembelajaran, kemudian setelah masyarakat Cilegon mulai pintar, salah satu pegawai Batik Krakatoa ini mengambil beberapa masyarakat untuk diajarkan membatik selama 14 hari masyarakat sudah bisa membatik dan dijadikan pegawai-pegawai pembuatan Batik Krakatoa ini.  
Batik Krakatoa Cilegon berupaya menjadikan produk yang bukan hanya digemari oleh masyarakat tetapi juga ingin menjadi bagian dari masyarakat Cilegon dan Banten. Dengan dasar tersebut Batik Krakatoa Cilegon tidak memproduksi batik berbasis teknologi namun lebih pada pemberdayaan masyarakat yakni Batik yang berkualitas berbasis cap dan tulis.
Hal ini diperlukan mengingat kebutuhan lapangan pekerjaan yang semakin meningkat dengan hadirnya Batik Krakatoa semoga dapat membantu ekonomi masyarakat kecil dalam program pemberdayaan masyarakat Cilegon. Tahap awal sanggar Batik Krakatoa Cilegon yang bekerjasama dengan yayasan suara hati kita membekali ibu-ibu rumah tangga dan anak putus sekolah di lingkungan sekitar dengan memberi pelatihan mencanting. Harapan Sanggar Batik Krakatoa adalah terciptanya kelompok-kelompok pembatik berbasis kampung dan di wilayah Kecamatan Cibeber sebagai sentra batik di Kota Cilegon.
Hasil wawancara:
Bersama Bapak H. Firmansyah jabatan sebagai kepala sanggar di Batik Krakatoa. Batik ini berdiri pada tahun 2014 pemilik Batik ini yaitu Ibu Hj. Hany Seviantry istri dari pemilik Showroom Toyota, Yayasan Suara Hati Kita, dan ketua IKA Untirta yaitu Bapak H.Helldy Agustian. Batik Krakatoa ini berada di Link. Kadipaten RT.06/02 Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber Kota Cilegon, Banten.
Dalam Batik Krakatoa ini menghasilkan beberapa macam Batik tulis yaitu: Batik Badrong Lesung, Batik Mariam Kiamuk, Batik Rampak Bedug, Batik Masjid Agung Cilegon, Batik Urang Kenekes, Batik Industri Kota Cilegon, Batik Melinjo, Batik Golok, Batik Trisula, Batik Sate Bandeng, Batik Pelabuhan Merak, Batik Gunung Krakatoa. Adapun batik cap yaitu: Batik Kupu-kupu dan Batik Bunga. Batik tulis ini harganya sangat mahal sekali karena batik tulis ini dibuat dan dirancang sendiri maka wajarlah jika batik tulis ini mahal karena pembuatan batik sangat lama dalam prosesnya sedangkan batik cap jatuhnya sangat murah karena batik cap ini, batik yang hanya tinggal menjiplak sesuai yang kita inginkan. 
Alat yang digunakan untuk pembuatan Batik yaitu:
·         Canting   : canting ini berupa pulpen untuk menggambarkan motif dengan lilin,  lilinlah yang akan menjadi tinta pulpen tersebut.
·         Wajan      : wajan ini sebagai tempat untuk lilin
·         Kompor   : kompor ini untuk melelehkan lilin
·         Lilin        : lilin sebagai tinta untuk menggambar
·         Kuas        : kuas ini untuk ngeblok permukaan yang lebar
·         Gantangan: Gantangan ini seperti jemuran jika sesudah membatik kain tersebut dijemurkan atau di gantung supaya tidak berantak hasil menggambarnya.
Hal yang penting untuk membuat batik yaitu:
·     Motif Utama: seperti pembuat pola atau gambar yang akan di buat untuk membatik, seperti kita ingin membuat batik bermotif bunga.
·     Motif Pelengkap: merupakan motif lanjutan dari motif utama, misalkan motif utamanya itu bunga, maka motif pelengkapnya itu seperti daun dan batang.
·     Motif Isen-isen atau mempercantik: motif mempercantik ini seperti menambahkan  gambar dalam membatik, biasanya kalau di batik tulis ada sebuah titik-titik, itu yang dinamakan motif mempercantik atau motif memperindah.
Bahan yang digunakan yaitu:
·      Katun, katun terbagi dua ada katun prima (rendah) dan ada katun premisima
·      Sutra, kain sutra ini kain yang sangat bagus dan halus  
·      Dobby,  

Harga batik yaitu:
·           Harga Batik Tulis sangat mahal karena dalam proses pembuatnya juga sangat susah dan lama. Harga Batik Tulis dengan bahan Sutra yaitu Rp 450.000 belum terbentuk baju masih berbentuk kain.
·           Harga Batik Cap murah karena dalam proses pembuatanya menggunakan waktu yang sebentar karena Batik Cap ini hanya mengecap motif-motif yang kita inginkan. Harga Batik Cap yaitu Rp 250.000

PENUTUP

Hany Seviatry memiliki minat besar terhadap batik karena dirinya masih keturuan Solo, Jawa Tengah. Berbekal minatnya tersebut. Hany Seviatry ini istri dari Helldy Agustian yang asli keturunan Cilegon beliau tertarik mengembangkan batik, sekaligus menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar. Batik Krakatoa ini sudah cukup maju dan berkembang di wilayah Kota Cilegon, namun kekurangan dari Batik Krakatoa ini tidak seluruh wilayah Banten tau hanya kota Cilegon saja yang tau, maka dari sini saya ingin membantu Batik Krakatoa ini untuk mempromosikan supaya kota Serang, Tanggerang, Pandeglang, Rangkas, tau adanya Batik Krakatoa yang berimajinasi dari kebudayaan yang ada di wilayah Banten dan membuat projek baru yaitu selampe dalam bentuk Batik.