Elga Rizqi Apriliyanti Putri
2288142169
Email: elgarizqi.apriliyantiputri@yahoo.com
PENDAHULUAN
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis,
mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua
golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat
thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses
menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat
dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah dalam bentuk thermoplastic. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak
terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang
dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di
Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap
minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang
dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami,
tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya
menjadi masalah bagi lingkungan.
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun
dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada
plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan
sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat
terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat
dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila
digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.
Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan
akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat
dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah.
PEMBAHASAN
1.
Dampak Plastik Bagi Bumi
Dampak plastik terhadap lingkungan
merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah
plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui,
plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi
barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500
juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun.
Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya,
diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik pun
mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari
senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi
(non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500
tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong
plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan
gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah
sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik
berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik,
(umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang
mempunyai struktur mirip DDT, sehingga kantong plastik sulit untuk diurai oleh tanah
hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Keadaan plastik yang
seperti ini akan memberikan akibat antara lain:
a. Tercemarnya tanah, air tanah dan
makhluk bawah tanah;
b. racun-racun dari partikel plastik
yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah
seperti cacing;
c. PCB yang tidak dapat terurai
meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman, yang akan menjadi racun
berantai sesuai urutan rantai makanan;
d. kantong plastik akan mengganggu
jalur air yang teresap ke dalam tanah;
e. menurunkan kesuburan tanah karena
plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk
bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah;
f. kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai
umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut
sekalipun;
g. hewan-hewan dapat terjerat dalam
tumpukan plastik;
h. hewan-hewan laut seperti
lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik
tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya;
i. ketika hewan mati, kantong plastik
yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat
meracuni hewan lainnya
j. pembuangan sampah plastik sembarangan di
sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran
sungai yang menyebabkan banjir.
2.
Manfaat Daur Ulang Limbah
Plastik
Limbah plastik yang umum ditemukan di
tempat pembuangan sampah antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk
jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk
karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah.
Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus
menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan. Oleh karena itu
diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong
plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu
akan terus ada dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat
menjadi peluang sumber daya jika diolah dengan benar.
Pengembangan proses pengolahan kantong
plastik dilakukan melalui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan
kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan nyata.
Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong plastik
yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat
menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya
menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat
sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah
plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang
(recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga
umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya
tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek
pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk
pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar.
3.
Pemanfaat Limbah Plastik
Sebagai Bahan Kreasi
Pembuatan busana kreasi baru dari limbah kantong kresek dan sedotan
seharusnya bernilai ekonomis tinggi. Akan tetapi, proses pembuatnnya yang
memerlukan waktu relatif lama terutama dalam pembuatan hiasan bunga plastik dan
dompet sedotan sehingga diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi salah satu
hambatan terwujudnya hal tersebut. Selain pemasangan pembuatan kelompak bunga
yang menggunakan kantong kresek. Pada pembuatan dompet terdapat pula kesulitan,
selain ketelitian dan kesabaran dalam menganyam sedotan. Selain itu, bahan baku
limbah yang digunakan yang pada hakikatnya merupakan sampah yang tidak dipakai
lagi mengharuskan biaya pengolahannya tidak termasuk dalam kisaran yang kecil.
4.
Tempat Produksi
1) Tempat pengambilan bahan sampah di
tempat kiloan yang berada di Baros.
2) Tempat produksi dilakukan oleh
saya sendiri di Pandeglang.
5.
Cara Pembuatan Kreasi
Daur Ulang
a.
Kreasi kantong kresek
· Peralatan:
1) Siapkan kantong kresek tebal warna
warni yang besar
2) Siapkan gunting
3) Lidi
4) Jarum pentul
5) Lilin
6) Korek api
7) Solatip hijau
8) Hiasan daun imitasi
9) Putik plastik
10) Vas bunga transparan
11) Sabun batang warna-warni
· Cara pembuatan:
1) Lipat kantong kresek sampai
membentuk lipatan kecil, lalu gunting setengah lingkaran
2) Gabungkankan plastik dan susun
sesuai ukuran, lalu bakar menggunakan jarum pentol bagian tengah sehingga
menyatu antara kelopak yang lainnya dan tempelkan putik plastik.
3) Sambungkan lidi dengan bunga, tempelkan daun imitasi ke lidi dan rekatkan
menggunakan solatip hijau.
4) Masukan bunga ke dalam vas, siapkan
Vas bunga yang transparan dan beri sabun warna-warna agar kesan bunga tersebut
hidup dan wangi.
5) Dan jadilah bunga kreasi kantong
kresek
b.
Kreasi sedotan
· Peralatan:
1) Siapkan sedotan warna-warni
2) Hekter
3) Benang
4) Jarum
5) Seleting
6) Isi hekter
· Cara pembuatan:
1) Siapkan sedotan warna-warni, lalu
sedotan tersebut di anyam dengan rapih dan kuatkan dengan hekter
2) Dianyam sampai full terbentuk
sebuah kreasi sedotan seperti dompet kecil.
3) Setelah selesai mengayam dan mulai
terbentuk, lalu jahit bagian atas agar tertutup oleh seleting. Di jahit dengan
rapih.
4) Jadilah kreasi sedotan
KESIMPULAN
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun
dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada
plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan
sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat
terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat
dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila
digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.
Pemanfaatan
limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan
dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan
baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali
(reuse) maupun daur ulang (recycle).
Pembuatan
busana kreasi baru dari limbah kantong kresek dan sedotan seharusnya bernilai
ekonomis tinggi. Akan tetapi, proses pembuatnnya yang memerlukan waktu relatif
lama terutama dalam pembuatan hiasan bunga plastik dan dompet sedotan sehingga
diperlukan ketelitian dan kesabaran menjadi salah satu hambatan terwujudnya hal
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://miftha.pun.bz/makalah-pengolahan-libah-plastik.xhtml
Diakses 29 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar