(Modernisasi
Jajanan Anak-anak)
Tegi Nana
2288142555.
PENDAHULUAN
Di tengah
ketidakpastian ekonomi global, pertumbuhan ekonomi di Banten tetap mengalami
kenaikan. Namun demikian, kemajuan ekonomi belum merata. Motor pertumbuhan
ekonomi masih bertumpu pada sektor industri dan perdagangan. Pasalnya,
perekonomian di Kota Serang berkembang hanya di satu sektor saja yakni
perdagangan. Terlebih lagi perdagangan yang dikembangkan lebih kepada konsumtif
bukan produksi.
Dilihat dari
perkembangan ekonomi, Kota Serang termasuk daerah yang memiliki perkembangan
ekonomi untuk sektor perdagangan yang cukup signifikan, terutama investasi
pendirian mal. Hal ini dipicu karena Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi
Banten dengan berbagai potensi yang dimiliki, mudah menarik perhatian para
investor baik dalam maupun luar negeri untuk menanamkan investasinya di Kota
Serang. Seiring dengan itu tumbuh pedagang
kecil yang saat ini sudah mulai menjamur di sekitaran tempat
keramaian kota Serang, khususnya di wilayah alun-alun yang menjadi pusat
keramaian kota. Persaingan memang sedikit sulit karena harus disandingkan
dengan pusat perbelanjaan yang sudah modern yang ada disebelah utara alun-alun.
Mengingat kondisi masyarakat Serang yang umumnya adalah masyarakat pendatang
membuat gaya hidup seakan berubah. Modernisasi yang cukup kuat menyulitkan para
pedagang kecil dan awam dari kecanggihan teknologi saat ini untuk memperluas
usahanya.
PEMBAHASAN
Nur Khoirimah atau yang
biasa di sebut Ibu Imah (40 tahuh) adalah seorang pedagang kecil yang berjualan
di depan pusat perbelanjaan Ramayana Serang, setiap hari mulai pukul 16:00 WIB
hingga 21:00, ia berjualan mie lidi di pinggir jalan raya depan Ramayana Serang. Mie lidi
atau yang sering disebut pula dengan lidi-lidian merupakan salah satu jajanan
yang populer terutama bagi kalangan anak- anak. Nama lidi- lidian tentunya
tidak terdengar asing lagi karena sewaktu kecil tentunya kita juga pernah
memakan jenis makanan yang satu ini. Jajanan ringan yang satu ini banyak dijual
dengan beragam rasa seperti rasa pedas, rasa asin atau bahkan rasa keju. Nama
lidi- lidian sendiri berasal karena makanan yang satu ini mirip dengan lidi dan
berbentuk kaku. Harganya yang murah menjadi salah satu alasan kenapa anak- anak
suka dengan jajanan ini karena bisa dibeli dengan uang saku mereka, tidak hanya
anak kecil orang dewasapun menyukai jajanan ini, tidak heran jika Ibu Imah
setiap harinya banyak menemukan pembeli yang bukan anak-anak.
Tabel produksi mie lidi dalam sehari:
NO
|
Nama Kegiatan
|
Bahan
|
Banyaknya
|
Harga
(Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
1.
|
Produksi mie lidi
|
- Mie lidi
mentah
- Minyak goreng
|
15 kg
2 liter
|
10.000
22.000
|
150.000
22.000
|
2.
|
Pemasaran mie lidi
|
-
Bumbu bubuk
-
Plastik bening
|
5 bungkus
2 bungkus
|
5.000
6.000
|
25.000
12.000
|
Proses produksi mie lidi ini tidak
terlalu sulit, hanya membutuhkan wajan besar, kompor, saringan minyak, dan
minyak untuk menggoreng mie lidi mentah. Ibu Imah mendapatkan bahan baku mie
lidi mentah dari agen yang berada di Benggala, Serang Banten. Harga perkilogram
mie lidi Rp.10.000 dan harga bumbu untuk mie lidi Rp.5000/bungkus, kecuali
untuk rasa pedas yakni Rp.10.000/bungkus. Proses produksi mie lidi dilakukan di
rumah Ibu Imah yang berada di Tanjung Kidul, Serang Banten. Dalam proses
produksi Ibu Imah di bantu oleh suaminya.
Berikut ini adalah proses pembuatan mie lidi:
Bahan- bahan yang
diperlukan:
1.
Mie lidi mentah
2.
Bumbu penyedap rasa
3.
Bumbu- bumbu untuk lidi-
lidian
Langkah- langkah pembuatan:
1. Langkah pertama adalah dengan cara menggoreng mie yang
telah anda siapkan ke dalam minyak panas.
2. Goreng mie hingga kaku dan berwarna kuning tua.
3. Jika sudah,
langkah berikutnya adalah dengan cara meniriskan mie yang anda buat hingga
minyaknya terpisah. Dinginkan mie sebentar. Jika mie sudah tidak lagi panas anda
bisa menaburkan bumbu yang anda sukai entah itu bumbu asin atau bumbu sesuai selera.
Dalam sehari Ibu Imah memproduksi
mie lidi sebanyak 15- 20 kg, yang kemudian di letakan dalam wadah berukuran
30x20x15 cm. Mie lidi akan dibungkus dalam pelastik sesuai kebutuhan banyaknya
mie lidi yang akan di beli, dan bumbu akan dibubuhkan ketika ada pemebeli
sesuai dengan keinginan. Ibu Imah tidak mematok harga untuk mie lidi tersebut,
namun kebanyakan konsumen membeli mulai dari RP.3.000/150 gr dan RP.5.000/250 gr.
Dalam kurun waktu tiga tahun Ibu
Imah telah berjualan dan menggantungkan hidup dengan berjualan mie lidi, dalam
seminggu Ibu Imah mendapatkakn penghasilan bersih ±Rp.500.000. pendapatan Ibu
Imah akan bertambah ketika akhir pekan dengan penghasilan kotor sekitar
±Rp.200.000/hari. Berjualan di pinggir jalan memang tak semudah yang
dibayangkan, faktor keamanan adalah salah satu kendala yang terus
menghawatirkan jiwanya, terkadang penertiban jalan raya oleh Satpol PP membuat
ia risau akan keberadaannya.
Dalam memasarkan jualannya Ibu Imah
hanya berjualan di satu tempat saja, ia tidak memasarkan produk dan tidak
memperluas usahanya, hal ini dikarenakan keterbatasan modal dan kurangnya
pengetahuan dalam memasarkan produk. Sangat disayangkan jika dilihat sekrang peminat
jajanan ini sudah mulai banyak, seharusnya hal ini bisa dijadikan peluang untuk
memperluas usaha. Inovasi-inovasi kreatifitas produk serta pemasaran yang lebih
luas bisa dijadikan peluang usaha untuk maju, apalagi di teknologi yang sudah
modern saat ini yang dapat mempermudah pemasaran produk. Media sosial bisa
dijadikan sebgai alat pemasaran yang murah meriah dan efesien. Kita bisa
menggunakan BBM (Blackberry Massager), instagram, twitter, facebook, dan website dalam memasarkan produk.
Sebagai seorang mahasiswa yang saat
ini sudah memasuki semester tiga, sudah seharusnya saya dapat terjun langsung
ke dalam permasalahan sosial-ekonomi yang ada dalam masyarakat, dalam kasus ini
saya ingin mencoba inovasi baru untuk membuat jajanan mie lidi ini menjadi jajanan
anak yang modern dan mampu bersaing dengan produk jajanan yang lainnya. Inovasi
tersebut adalah berupa pemasaran produk menggunakan sosial media twitter, facebook, dan inovasi pada
kemasan mie lidi dengan memberi label untuk mie lidi yang saya pasarkan. Dengan
adanya inovasi ini saya harap ada perkembangan dalam usaha kecil tersebut.
KESIMPULAN
Modernisasi yang cukup
kuat menyulitkan para pedagang kecil dan awam dari kecanggihan teknologi saat
ini untuk memperluas usahanya.Mie lidi atau yang sering disebut pula dengan lidi-
lidian merupakan salah satu jajanan yang banyak disukai oleh anak-anak maupun
prang dewasa. Jajanan ringan yang satu ini banyak dijual dengan beragam rasa
seperti rasa pedas, rasa asin atau bahkan rasa keju. Proses pembuatan mie lidi
ini tidak terlalu sulit dan bahan bakunya pun mudah di dapatkan di daerah
sekitar Kota Serang. Pusat keramaian Kota Serang merupakan tempat strategis
untuk memasarkan jajanan ini, namun terkadang terkendala oleh keamanan yang kurang.
Selain itu pemasaran hanya terjadi dilakukan di satu tempat saja. Perlu adanya
perluasan pemasaran jajanan ini agar usaha ini dapat berkembang
Project yang saya akan lakukan untuk
mengembangkan usaha ini adalah dengan inovasi baru dalam hal pemasaran. Saya
akan memasarkan produk tersebut dengan cara pemasaran online melalui facebook, twitter dan melakukan inovasi
produk dengan membuat kemasan agar lebih menarik dengan membuat label. Dengan adanya inovasi tersebut
diharapkan produk dapat bersaing dengan produk makanan yang lebih moderen, dan
dapat meningkatkan perekonomian penjual mie lidi dan secara lebih luas dapat
memperkenalkan ke daerah lain disekitarnya.
Dalam hal project pemasaran yang sudah saya lakukan selama
hampir tiga minggu, belum mendapat respon atau mendapat pesanan online media
sosial tersebut. Saya harap ini merupakan langkah awal penyemangat untuk terus
giat mempromosikan produk mie lidi “HUH HAH”.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Kemajuan Ekonomi
Belum Merata. Kabar
Banten: http://kabar-banten.com/news/detail/8786, diakses 3 Oktober 2015.
Saya pngen jualan lidi2an.. Distributor d serang dmn ya?
BalasHapuswa 087773770776
HapusItu nomer distributor nya?
BalasHapusAda yg tau tempat jualan mie lidi mentah itu di Benggala sebelah mana yah
BalasHapus