Ulva Ma’rufiesti
2288142252
Email : ulvamaruf@ymail.com
PENDAHULUAN
Singkong adalah tanaman umbi-umbian yang
memiliki beberapa nama yaitu ketela pohon atau umbi kayu. Singkong juga dikenal sebagai alternative
makanan pokok sumber karbohidrat selain dari beras. Daun singkong biasanya dijadikan sayuran ataupun lalapan. Selain sebagai sumber karbohidrat, singkong juga memilki kandungan serat yang tinggi. Singkong sangat tinggi mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Vitamin yang
terkandungan di dalam ubi kayu adalah Folat (vitamin B9) 27
mg, vitamin C20.6 mg dan vitamin K 1.9 mg. Selebihnya adalah Niacin 0.854 mg,
Pyridoxine 0.088 mg, Riboflavin 0.048 mg, Thiamin 0.087 mg, vitamin A 13 IU
<, dan vitamin E.19 mg.
Mineral : sodium 14 mg, kalium 271
mg, kalsium 16 mg 1.6, zatbesi 0.27 mg, magnesium 21 mg, mangan 0.383 mg,
fosfor 27 mg danzink 0.34 mg.
Singkong tidak hanya direbus terlebih dahulu lalu dimakan tetapi singkong juga dapat diolah menjadi kripik atau makanan ringan lainnya. Singkong disini dibuat sebagai makanan ringan yaitu lanting. Bahan baku dalam pembuatan lanting yaitu dari singkong. Singkong mampu tumbuh di daerah pegunungan dan dataran rendah. Singkong mudah didapat karena di daerah Banten ini banyak sekali para pedagang yang menjual dan harganya pun sangat miring. Masyarakat Banten juga banyak yang menanam pohon singkong dan banyak pengepul singkong di pasar. Lanting hanya dijual di daerah pabrikWajin, pabrik Nikomas dan di pabrik lainnya di daerah Banten. Lanting hanya dibuat dengan rasa original dan pedas saja tetapi saya akan membuat lanting dengan rasa
original, rasa pedas manis, rasa pedas,
rasa asin dan rasa balado
yang dijual di lingkungan rumah dan lingkungan kampus saja.
PEMBAHASAN
Awal mendirikan usaha pembuatan lanting pada tahun 2007, di
Banjarsari Permai
D1 No. 16.Ide membuat dan menjual langsung lanting ini adalah Pak Rahmat. Awal mendirikan usaha ini bahwa Pak Rahmat sudah tidak bekerja lagi. Pak Rahmat ingin mempunyai usaha sendiri. Pak Rahmat dalam pembuatan lanting dibantu oleh anaknya dan anak-anak yang masih sekolah, tetapi dalam pembuatan lanting dibuat hanya hari libur yaitu hari sabtu dan minggu dengan upah yang didapat untuk anak-anak yang masih sekolah yaitu 10rb/hari. Anak-anak membantu membuat lanting ini hanya meluangkan waktu libur dan mendapatkan uang saku tambahan. Anak dari Pak Rahmat yaitu Ika dan teh Elis. Setelah tahun 2008 Pak Rahmat memberikan usahanya kepada anak keduanya yaitu Ika. Ika hanya meneruskan usaha bapaknya dan yang dijual bukan hanya lanting saja tetapi ada makanan ringan lainnya yaitu momogi, lidi-lidian,
krupuk, dan kue lainnya. Krupuk dibeli mentah dan di goreng sendiri dirumah, sedangkan makanan ringan lainnya dibeli dari agen di Tangerang.
Singkong dipesan dari pengepul di
pasar. Bahan baku dalam pembuatan lanting yang paling utama yaitu singkong, bawang putih, minyak goreng, garam, mericin dan aci singkong.
Cara pembuatan lanting yaitu:
Singkong dikupas kulitnya,
Kemudian singkong diparut,
Singkong dipress menggunakan alat selama satu hari
satu malam,
Singkong diparut lagi dan dicampur aci singkong,
Singkong dicampur dengan bawang putih, garem, dan
mericin,
Selanjutnya singkong dikukus,
Setelah dikukus digiling menggunakan alat
penggiling,
Selanjutnya dicetah secara manual kemudian dijemur,
Selanjutnya digoreng dan dikemas.
Awal modal membuka usaha lanting yaitu Rp. 40.000.000,-. Dengan omsetRp. 500.000 sampai Rp.
1.000.000/hari dengan keuntungan bersih Rp. 1.000.000/bulan keuntungan tersebut dengan menjual seluruh makanan ringan yang
dijualnya.
Menjual lanting dan jajanan ringan hanya dijual di daerah pabriks aja yang di bantu penjualan usaha lanting yang
Ika punya dibantu dengan Kang Nawi. Lanting ini dibuat sendiri tetapi tidak diberilebel dalam kemasan. Ika dan suami menjual makanan ringan ini dengan menggunakan kendaraan
motor tossa. Manfaat dalam membuka usaha sendiri yaitu usaha sudah milik sendiri/menjadi bos, banyak keuntungan yang didapat,
bisa membantu orang tua, mempunyai karyawan walaupun hanya satu. Banyak yang tidak mengetahui terdapat lanting yang dibuat sendiri di daerah
Serang Banten. Disini saya akan mengemas sendiri lanting ini dengan harga yang
terjangkau. Masyarakat mengetahuinya bahwa lanting hanya dibuat di daerah Jawa
saja tetapi lanting yang dibuat sendiri oleh pemiliknya. Tetapi disini saya ingin menjual lantingnya saja dengan beberapa farian rasa dengan lebel sendiri. Cara pemasarannya yaitudengan cara dijual di
lingkungan rumah dan lingkungan kampus dengan harga yang terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.googleweblight.com/?lite_url=http://bisnisonlinet.com/keuntungan-memiliki-bisnis-sendiri/&ei=6SfEN4ZP&Ic=idID&s=1&m=873&ts=1447171113&sig=APONPFmaf6Z4_L1T-ax-Mhn8ApZ-DcO-Hg
Dora Desuenos, Laporta.2014.Nama Latin
KedelaiSingkongdanBungahttp://laportadoradesuenos.blogspot.co.id/2014/12/nama-latin-kedelai-singkong-dan-bunga.htmlaksestanggal
26 September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar